cahaya kegelapan
Mengalir deras dalam darah, emosi dan amarah Nurani yang penuh luka membusuk dan bernanah Kaki berat sunguh harus ku paksa melangkah Tak berdaya manusia terbawa laju masa Waktu, tak peduli siapa dirimu Trus melaju, persetan dengan perasaanmu. Cinta kah benci kah yang kau rasakan Suka atau tidak itulah kenyataan. Ucapkan puji syukur selalu kepada Tuhan Yang telah menetapkan tiap jalan kehidupan Memberikan kesempatan kepada setiap insan Untuk menetukan pilihan arah dan tujuan diDalam diri slalu ada dua sisi, saling bunuh tak peduli agar bisa merajai. Akal dan pikiran melawan perasaan, ilmu dan hawa nafsu dijadikan kendaraan. Malaikat dan setan yang berebut dominasi Akal dan perasaan yang selalu berselisih Sejatinya diriku yang belum aku temui Dan kubangan dosa, yang semakin dalam ku gali. Sungguh Maha Besar wahai Engkaulah Tuhanku . Sungguh Maha Pengasih Engkaulah Pencipta ku. Sungguh Maha Penyayang Engkaulah Penguasa ku. dan Maha bodoh aku yang sia-siakan waktu. Kesombongan, amarah, dendam, keinginan ambisi duniawi hidup hanya untuk khayalan kefaanaan tenggelam didalam kesemuan sementara lupa bahwa hari akhir nanti kau kan dintanya. kemana kaki kau langkahkan, masa kau habiskan untuk apa dua tangan kiri kanan kau gunakan ilmu yang kau dapatkan, rezeki dititipkan ibadah kewajiban amal yang engkau lalaikan
Leave a comment
Mengalir deras dalam darah, emosi dan amarah Nurani yang penuh luka membusuk dan bernanah Kaki berat sunguh harus ku paksa melangkah Tak berdaya manusia terbawa laju masa Waktu, tak peduli siapa dirimu Trus melaju, persetan dengan perasaanmu. Cinta kah benci kah yang kau rasakan Suka atau tidak itulah kenyataan. Ucapkan puji syukur selalu kepada Tuhan Yang telah menetapkan tiap jalan kehidupan Memberikan kesempatan kepada setiap insan Untuk menetukan pilihan arah dan tujuan diDalam diri slalu ada dua sisi, saling bunuh tak peduli agar bisa merajai. Akal dan pikiran melawan perasaan, ilmu dan hawa nafsu dijadikan kendaraan. Malaikat dan setan yang berebut dominasi Akal dan perasaan yang selalu berselisih Sejatinya diriku yang belum aku temui Dan kubangan dosa, yang semakin dalam ku gali. Sungguh Maha Besar wahai Engkaulah Tuhanku . Sungguh Maha Pengasih Engkaulah Pencipta ku. Sungguh Maha Penyayang Engkaulah Penguasa ku. dan Maha bodoh aku yang sia-siakan waktu. Kesombongan, amarah, dendam, keinginan ambisi duniawi hidup hanya untuk khayalan kefaanaan tenggelam didalam kesemuan sementara lupa bahwa hari akhir nanti kau kan dintanya. kemana kaki kau langkahkan, masa kau habiskan untuk apa dua tangan kiri kanan kau gunakan ilmu yang kau dapatkan, rezeki dititipkan ibadah kewajiban amal yang engkau lalaikan
You may also like