Iman Munez

Hakim Maha Adil - ISM13

Iman Munez
Hakim Maha Adil - ISM13

3 Plays

22 Feb 2020

Hakim Maha Adil Untuk siapa semua kerja dan susah payah Kabarnya ada ganjaran berupa surga dan neraka Hingga lelah tidak lagi dapat dirasa, hingga sakit tidak lagi bisa mempengaruhi Mereka bermaksud apa dengan kerja keras dan susah payah Katanya ada segunung harta yang menjadi perebutan semua manusia Untuk apa bumi sibuk tiada henti Kami memiliki peta hidup sendiri-sendiri Tentang pahala dan dosa, kami tidak peduli Hidup menjadi baik agar hidupmu baik Yang maha adil melihat dari langit yang begitu tinggi Dalam dunia yang gelap, nyatanya tidak semua memerlukan cahaya Dalam hamparan yang bisu, tidak semua telinga memerlukan alunan merdu Mata menjadi menyala kepada apa yang telah bulat terkunci anak panah Sayup-sayup musik tidak lagi penting, dalam hati telah bernyanyi lagu-lagu cambuk diri Untuk bersujud kami berjuang Melawan mata peluru dan anak panah bermesin Hanya untuk bertamu ke rumah Tuhan kami Satu langkah mungkin saja kami hanya mendapatkannya hari ini Gerakan kecil membangunkan moncong meriam memilih kepala-kepala menempel tanah Seperti kesiaan kalian terus menabur lelah memberikan sakit pada kaum kami Tidak ada keraguan, tidak punya rasa takut, berdiri diatas duri, sujud meski meteor menghujani

2 Comments

Leave a comment

3 years ago

fucknigger

5 years ago

Hakim Maha Adil Untuk siapa semua kerja dan susah payah Kabarnya ada ganjaran berupa surga dan neraka Hingga lelah tidak lagi dapat dirasa, hingga sakit tidak lagi bisa mempengaruhi Mereka bermaksud apa dengan kerja keras dan susah payah Katanya ada segunung harta yang menjadi perebutan semua manusia Untuk apa bumi sibuk tiada henti Kami memiliki peta hidup sendiri-sendiri Tentang pahala dan dosa, kami tidak peduli Hidup menjadi baik agar hidupmu baik Yang maha adil melihat dari langit yang begitu tinggi Dalam dunia yang gelap, nyatanya tidak semua memerlukan cahaya Dalam hamparan yang bisu, tidak semua telinga memerlukan alunan merdu Mata menjadi menyala kepada apa yang telah bulat terkunci anak panah Sayup-sayup musik tidak lagi penting, dalam hati telah bernyanyi lagu-lagu cambuk diri Untuk bersujud kami berjuang Melawan mata peluru dan anak panah bermesin Hanya untuk bertamu ke rumah Tuhan kami Satu langkah mungkin saja kami hanya mendapatkannya hari ini Gerakan kecil membangunkan moncong meriam memilih kepala-kepala menempel tanah Seperti kesiaan kalian terus menabur lelah memberikan sakit pada kaum kami Tidak ada keraguan, tidak punya rasa takut, berdiri diatas duri, sujud meski meteor menghujani

You may also like