Puisi menaklukan rasa sakit
Iman MunezDalam dunia yang gelap, nyatanya tidak semua memerlukan cahaya Dalam hamparan yang bisu, tidak semua telinga memerlukan alunan merdu Mata menjadi menyala kepada apa yang telah bulat terkunci anak panah Sayup-sayup musik tidak lagi penting, dalam hati telah bernyanyi lagu-lagu cambuk diri Untuk bersujud kami berjuang Melawan mata peluru dan anak panah bermesin Hanya untuk bertamu ke rumah Tuhan kami Satu langkah mungkin saja kami hanya mendapatkannya hari ini Gerakan kecil membangunkan moncong meriam memilih kepala-kepala menempel tanah Seperti kesiaan kalian terus menabur lelah memberikan sakit pada kaum kami Tidak ada keraguan, tidak punya rasa takut, berdiri diatas duri, sujud meski meteor menghujani
Leave a comment
Dalam dunia yang gelap, nyatanya tidak semua memerlukan cahaya Dalam hamparan yang bisu, tidak semua telinga memerlukan alunan merdu Mata menjadi menyala kepada apa yang telah bulat terkunci anak panah Sayup-sayup musik tidak lagi penting, dalam hati telah bernyanyi lagu-lagu cambuk diri Untuk bersujud kami berjuang Melawan mata peluru dan anak panah bermesin Hanya untuk bertamu ke rumah Tuhan kami Satu langkah mungkin saja kami hanya mendapatkannya hari ini Gerakan kecil membangunkan moncong meriam memilih kepala-kepala menempel tanah Seperti kesiaan kalian terus menabur lelah memberikan sakit pada kaum kami Tidak ada keraguan, tidak punya rasa takut, berdiri diatas duri, sujud meski meteor menghujani
You may also like