Flora dalam kata indah bagai halilitar , Ayat semanis gula abis semua dahku bakar , Bagai dijilat api sudah abis disiram , Masa masa indah hilang bila kau diselam , Ini cerita semalam terngiang dalam mimpi , Bila celik pagi aku masih termenung sepi , Seunpama masih hayal dari mimpi palsu , Macam disantau abis semua dah ku laku . Seganas macam raksasa bars aku bagi kau rasa , Hati masih bersih bagai sumbu tidak menyala , Lihat pakai mata jika engkau menilai saja , Anggap ini saja hanya kau berkata kata . Biar rupa buruk unpama tikar koyak , Vollet sudah tebal abis duitku koyak , Lena perhatianku kau tidak sehandal todak , Aku masih berdiri dalam satu paksi masih berkayak. Jam berdetik laju ku bernafas dengan laju , Leka dalam waktu ku masih kejar dengan laju , Makan minum habis semua dah disedut laju , Rasa sudah gayat bila tinggi disanjung , Kini terjaga langkah suara hati dari belakang . Jatuh terduduk tidak lari dari hari baru tiba , Tidak sedar bila waktu keluar bersama ,tidur lena tidak sedar selimut bermanja ,kini tiba menjelma masa kita bersama . Cinta yang diberi telah kita reka , Banyak pekara yang sudah terluka , Dari mula hingga akhir tiada kata jujur , Aku masih tersadar bila azan subur .