Fly Zad
Fly Zad

Amnesia

Amnesia

19 Plays

24 Nov 2018

bicarakan teori aplikasikan teritori duduk dalam kalkulasi aku angka yang dikali tak habis walau dibagi tak kurang meski ku royal mengobral tanpa keuntungan dan modal ku hanya kaki dan sendal tuk sumpal sumpah yang buatku mual Tumpah ruah di lantai sumpah serapah rantai makanan jadi bangkai wajahmu telah kubingkai terkurung dalam kotak silahkan mengandai. aku berkorban waktu dan tenaga kugadaikan masalah tanpa maslahat terselesaikan hanya slogan yang jualan duduknya di utamakan ayam goreng disajikan. Jangan keluhkan bagian kau tak berpeluh cacian aku yang jadi alasan drama trigger kesiangan sejak transfer dibuka angka keluar jendela desis suara tetangga ular berkepala naga aku muak di antara lakon telenovela tampang brewokan mereka jauh gaung dari singa sing a pik biar damai yang kecil buat ramai amnesia who am i? Amnesia who am i?? Aku tak mendongak kadang sadar bongak tapi yang Susut ukuran otak sandiwara pemberontak dibelakang kumpulkan tumpak2 tumpah2 Dulu dulu saat domba belum berbulu bodohnya hanya seminggu walau penuh jalanan sebrang tak perlu dibantu racikan orang tua gua jadi racun paling hantu oles sedikit ujung bambu 3malam mati malu. Terjungkal lama tak dengar lirikal terhimpit paling dasar dalam pasar tak perlu dilirik awas matamu tercabik Sudut ranjang terabai jadi saksi kau dibantai tak sekeji dendam PKI tapi sekerdil otak tirani ini suga yang kujaga walau bukan surga anak petani, Ku biasa saja dari dulu tahan rasa kantuk karna kain kasa jadi bungkus paket ganja hilang insomnia kini datang amnesia, who em i ? Amnesia who em i ?? Haa Kuhisap serpihan dinding dari poster wutang clan beralih dimensi asing kaku lidahku naskleng! Jangan lari kau celeng saban hari kau goreng biar kering basian tergantung dikoncian dari luar pasukan yang didalam barteran reservasi prodeo putar celup oreo jangan lupakan penaku bersuara stereo getarkan casing murahan

1 Comments

Leave a comment

6 years ago

bicarakan teori aplikasikan teritori duduk dalam kalkulasi aku angka yang dikali tak habis walau dibagi tak kurang meski ku royal mengobral tanpa keuntungan dan modal ku hanya kaki dan sendal tuk sumpal sumpah yang buatku mual Tumpah ruah di lantai sumpah serapah rantai makanan jadi bangkai wajahmu telah kubingkai terkurung dalam kotak silahkan mengandai. aku berkorban waktu dan tenaga kugadaikan masalah tanpa maslahat terselesaikan hanya slogan yang jualan duduknya di utamakan ayam goreng disajikan. Jangan keluhkan bagian kau tak berpeluh cacian aku yang jadi alasan drama trigger kesiangan sejak transfer dibuka angka keluar jendela desis suara tetangga ular berkepala naga aku muak di antara lakon telenovela tampang brewokan mereka jauh gaung dari singa sing a pik biar damai yang kecil buat ramai amnesia who am i? Amnesia who am i?? Aku tak mendongak kadang sadar bongak tapi yang Susut ukuran otak sandiwara pemberontak dibelakang kumpulkan tumpak2 tumpah2 Dulu dulu saat domba belum berbulu bodohnya hanya seminggu walau penuh jalanan sebrang tak perlu dibantu racikan orang tua gua jadi racun paling hantu oles sedikit ujung bambu 3malam mati malu. Terjungkal lama tak dengar lirikal terhimpit paling dasar dalam pasar tak perlu dilirik awas matamu tercabik Sudut ranjang terabai jadi saksi kau dibantai tak sekeji dendam PKI tapi sekerdil otak tirani ini suga yang kujaga walau bukan surga anak petani, Ku biasa saja dari dulu tahan rasa kantuk karna kain kasa jadi bungkus paket ganja hilang insomnia kini datang amnesia, who em i ? Amnesia who em i ?? Haa Kuhisap serpihan dinding dari poster wutang clan beralih dimensi asing kaku lidahku naskleng! Jangan lari kau celeng saban hari kau goreng biar kering basian tergantung dikoncian dari luar pasukan yang didalam barteran reservasi prodeo putar celup oreo jangan lupakan penaku bersuara stereo getarkan casing murahan

You may also like