#bambu Gersang aku tumbuh lereng terjal tak terjatuh, pandang dari jauh langkah tak terhalang tubuh, banyak yg telah maju aku surut berapa langkah, kini mereka tau kumelompat dengan galah, Bambu, bambu . Telah bangun dari mimpi mac mill beri energi lempar mantra purgatori panggil lagi ari2 redakan sel pangkal kaki cimahi masih pagi cobalah mulai berlari dari gobah ke Cimindi bocah tua makan gaji kini steady jati diri. Sendiri tapi kolektif i gotta connect like link on my neck coming from the distance ready for the next, put the G sign on my backpack Pekanbaru kami sudah lama tau handle dengan dua jari. New city my city aku pancang satu batu jadi suatu waktu harus tumbuh pokok bambu tiada bercabang tinggi menjulang tetap tunduk arti malu. Sambil duduk aku sibuk cari sudut paling suntuk tampung arwah yg terkutuk pena ini telah dirasuk, aku siafu berkoloni dalam bentuk manusiawi walau dipijak tidak mati Kita punya kata disadur banyak cipta Jika tak lupa sejarah ini mainan belakang rumah, masa kecil pantun besar jadi lakon aku dalang santun kumpulkan masa dalam tribun. Semangat ini aku dapatkan sendiri saat menyendiri dan bosan disindiri dua lembar daging yg jarang disikati jadi kusikapi dengan teori menulis dalam diam biar rap yang menyoraki telinga yang tertutup logam tak mulia dari sekam jadi gunamu untuk suburkan ambisiku jadi pokok bambu yang tunduk arti malu. lari kemana pergi pintu mereka kunci tapi aku sadar diluar aku bebas dari radar peduli setan dengan yang menilai aku telah lama mengandai tiga stanza berantai jadilah kau korban sijundai dibalik tembok ku merandai dengan dua mata terkulai tarik Cakra keduni mereka lupa tekuni ini kata tradisi licin permukaan bambu biar tak hinggap benalu jika tinggi menjulang tetap tunduk arti malu.